Sabtu, 26 Mei 2012

smk 2


Rekaman Lagu Nyaris Picu Tawuran Tiga Sekolah

Wednesday, 23 Nov 2011 | 15:22:37 WIB

Terkait

BANJAR,(KP).-
Puluhan siswa SMK Bina Putra Banjar yang bergabung dengan siswa SMK Pasundan 2, Selasa (22/11) siang menyerang kampus SMKN 2 Banjar.
Beruntung aksi tersebut segera dideteksi polisi, sehingga potensi tawuran yang bisa memungkinkan terjadi kekerasan dan anarkis antarsiswa bisa diantisipasi.
Alhasil tak kurang dari 50 siswa SMK Bina Putra dan SMK Pasundan berhasil diamankan ke Mapolresta Banjar untuk mempertanggungjawabkan aksinya yang menyerang sekolah lain.
Berdasarkan informasi yang dihimpun “KP”, tawuran itu dipicu oleh beredarnya rekaman lagu yang dianggap melecehkan siswa SMK Bina Putra dan SMK Pasundan.
Konon lagu itu dibuat oleh anak Cipadung Purwaharja, yang lokasinya memang dekat dengan kampus SMKN 2 Banjar. Liriknya memang cenderung melecehkan siswa SMK Bina Putera dan Pasundan.
Rekaman lagu berformat file wav itu telah menyebar dari handphone ke handphone.
Diduga hal itu memicu amarah kedua siswa sekolah kejuruan tersebut. Akhirnya mereka memutuskan untuk menyerang kampus SMKN 2 Banjar.
Provokasi yang dilakukan beberapa oknum siswa ini rupanya sukses memancing amarah ratusan siswa lainnya.
Terlebih mereka pun menyebar pesan singkat kepada teman-temannya untuk mengepung kampus yang terletak di Dsn. Cipadung Purwaharja ini tepat pada jam 12 siang. Akhirnya konsentrasi massa pun terjadi di beberapa titik. Sebelum akhirnya bergerak menuju sekolah sasaran.
Di lokasi berbeda, polisi yang sudah menghimpun informasi itu tentu saja langsung pasang kuda-kuda. Seluruh akses masuk ke kampus SMKN 2 diblokir polisi.
Karuan begitu rombongan siswa datang menyantroni SMKN 2, mereka langsung dicokok.
Kendati demikian sebagian siswa ada yang berusaha kabur, sehingga aksi kejar-kejaran dengan polisi pun terjadi, sehingga membuat heboh warga sekitar.
Saat digeledah dari sejumlah siswa ditemukan berbagai benda yang diduga akan dipergunakan sebagai senjata saat tawuran, seperti ikat pinggang dengan gesper logam yang cukup besar serta cakram rem yang disembunyikan di dalam tas.
Selanjutnya puluhan siswa yang tertangkap kemudian diamankan ke Mapolresta Banjar, termasuk sepeda motor yang mereka bawa. Mereka dihukum dengan cara dibariskan di halaman Mapolresta sambil bertelanjang dada.
Puluhan siswa yang tertangkap ini kemudian diberi pengarahan langsung oleh Kapolresta Banjar, AKBP Sambodo Purnomo Yogo.
“Kalian tidak bisa keluar dari Mapolresta sebelum orangtua kalian datang kesini,” kata Sambodo.
Selain itu polisi juga menilang seluruh kendaraan yang dipakai siswa. “Jadi selama sebulan motor kalian kami tahan, nanti pada tanggal 23 Desember kalian harus ikut sidang tilang,” tegas Sambodo.
Disamping itu siswa yang tertangkap juga diwajibkan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Selama dibariskan di halaman Mapolresta, sejumlah siswa yang kedapatan berambut tidak rapi, langsung dicukuri oleh petugas.
“Terkadang sikap represif perlu sedikit diterapkan kepada mereka, tujuannya untuk memberi efek jera. Karena walau bagaimana pun mereka adalah anak-anak kita yang perlu mendapatkan pembinaan,” ungkap Sambodo.
Sementara itu terkait beredarnya rekaman lagu yang diduga menjadi pemicu pertikaian, Sambodo menegaskan apapun alasannya, aksi tawuran tetap tidak dibenarkan.
“Kalian tersinggung karena lagu? Kenapa jadi tawuran, harusnya kamu balas lagi dengan lagu,” kata Sambodo di hadapan siswa.
Selain menangkap puluhan siswa SMK Bina Putra dan SMK Pasundan, polisi juga memberikan pembinaan di kampus SMKN 2 Banjar. E-12***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar